Selamat datang di blog haram patah, blog orang mustadh'afin, yang menyediakan bacaan bahasa melayu sederhana, blog yang memberi sikap haram patah dalam perjuangan dan kehidupan, selamat membaca dan menimba wawasan

MENJAGA BAHASA MELAYU

| |

Manusia yang menjaga bahasa tentu manusia itu mempunyai budi kebudayaan yang tinggi, bahasa menurupakan sebuah karunia tuhan kepada hambanya yang ada dimuka bumi, tidak terkira suku bangsa mana saja yang ada dimuka bumi ini, dan bahasa lah yang akan menunjungkan bangsa dan budi manusia didalamnya.

Sekarang ini dunia teknologi sangat cepat perkembangan, terutama dunia internet, siapa saja dapat menjelajahinya, tanpa batasan umur dan budaya, penulis mendapat cerita dari seorang kawan yang mengguna sebuah permainan di internet, yang namanya facebook dan hi5, disana dapat mejelajahi dengan aneka persediaan dan mencari sebuah komunity tertentu serta mencari kawan baru, yang paling menariknya adalah lelaki mencari perempuan, dan perempuan mencari lelaki, semua disana dapat menukar informasi dan berbagi foto-foto, kesemua itu bagi pendapat penulis ini, sah-sah saja, asalkan tidak melampaui batas kewajaran dan kebudayaan, serta budi perkerti yang ada pada diri masing-masing.

Yang sayangnya disana, sepatutnya orang yang berbahasa melayu bercakap dengan bahasa melayu dan menulis dengan ijaan melayu, malahan menukar diri menjadi bahasa lain, terutama bahasa menjadi musuh bangsa melayu, yaitu bangsa siam, bukan orang tua kita dahulu melarang belajar bahasa siam, tapi melarang menjadi jiwa siam dan tabiat siam, ini lah yang patut kita perhatikan baik-baik dan saling menasehati sesama orang melayu supaya mengguna bahasa kita sendiri.

Bahasa adalah bangsa, bila bahasa melayu hilang tentu tak lama waktu pula bangsa juga akan ikut jadi hilang, bahasa adalah bangsa, sungguh sangat rendah bila orang melayu tidak menjaga kebesaran bahasa melayunya, bahasa yang banyak diguna di Neagara Nusantara, baik Negara Malaysia, Negara Indonesia, Negara Brunai Darussalam, bagian selatan Negara Filipina (Mindanau) dan ditanah melayu kita sendiri yaitu Patani.

Tidak cantik rupa bukan nilai utama, tapi bila buruk budi perkerti maka habis lah harga diri menjadi manusia yang bersuku dan berbangsa, dimana lagi harga diri yang mulia bila bangsa sendiri sudah tidak menjaga, apalagi sampai mengkhianati, apa guna pula gelar akademik tinggi bila tidak memberi pencarahan kepada bangsa sendiri yang telah diduri oleh manusia tak mau peduli, manusia yang tak peduli itu nama siam, bangsa siam berjiwa pantat kuali, hati hitam telinga tuli, maka patut lah kita menjaga keberipadian kita dengan hal yang sederhana, yaitu menjaga bahasa ibu kita sendiri, bukan kita orang melayu yang menjaganya, lalu siapa lagi?.


Oleh: Fathy

0 ความคิดเห็น:

Post a Comment