Selamat datang di blog haram patah, blog orang mustadh'afin, yang menyediakan bacaan bahasa melayu sederhana, blog yang memberi sikap haram patah dalam perjuangan dan kehidupan, selamat membaca dan menimba wawasan

Orang Patani setia pada Nasi Kerabu.

| |

Semua orang yang ada di Tanah Melayu Patani tentu pasti pernah merasa nikmat dan kelesatan Nasi Kerabu, kelesatan Nasi Kerabu tentu tidak kalah sedap dengan Nasi Lemak yang ada di Negara Malaysia, pada waktu pagi sebelum pekerja sawah ladang atau orang mau pergi menurih getah di Bukit-Bukit, atau pun orang yang sebagai perkerja pelayanan Masyarakat, lebih dahulu akan pergi ke Kedai Kopi atau Kedai Tea untuk membeli sebungkus atau lebih, dari yang nama Nasi Kerabu, sebagai makanan pada waktu Pagi-Pagi sebelum berankat berkerja di tempat mata pencari rizqi masing-masing, tidak terkira secara pandang dalam tingkatan Masyarakat, entah itu orang Kaya, orang Alim, orang Awam, orang berpendidikan tinggi dan malahan sampai pada budak-budak kecil yang belum mengerti membaca dan menulis, semua itu pernah merasa dan menikmati makan Nasi Kerabu, semua tingkat dalam Masyarakat Melayu Patani mampu membeli nya yang ada jual di Kedai Kopi atau Kedai Tea, nasi bercampur sama Budu teluban, kelapa goreng bercampur sedikit ikan kembung dan dihiasi dari sayur-sayuran sesuai selera makan masing-masing, untuk menambah selera makan lagi, maka ditambah sedikit sambal merah diatas nya, sungguh sedap dan lezat Nasi Kerabu.

Nasi Kerabu di Tanah Melayu Patani masih tetap terjaga keaslian dan ciri khas nya, semua orang dapat makan dengan penuh suka, ditambah dengan secangkir Tea yang panas-panas dan sedikit gula, di Tanah Melayu tidak susah payah seperti mana yang digambarkan dan ditulis dalam berita-berita yang berbahasa Siam/Thai, dalam Perut Orang Melayu Patani tetap terisi dengan jenis makanan yang bernama “Nasi Kerabu”.

Akan tetapi sangat disayangkan yang kita anggap sebagai pewaris ilmu para Nabi dan suri teladan yang baik pada Masyarakat Melayu Patani, yang mengerti Al-quran dan Al-hadits, orang yang pandai mengajar sembahyang, yang mengerti ilmu Usul Fiqih dan ilmu Fiqih, lebih hebat lagi pandai memberi ceramah Agama pada Masyarakat tengtang tajok Aqidah Islamiyah dan lain-lain sebagai nya, yang mana lidah dan perut nya pernah dinikmati oleh nama nya Nasi Kerabu, kini telah tukar selera makan dengan makanan yang ada di Hotel-Hotel Mewah, setelah selesai memberi ceramah yang diungdang oleh orang-orang yang tidak pandai makan Nasi Kerabu dan tidak pandai mengucapkan kalimah kebesaran Tuhan yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang sebelum memasuki makanan dalam Mulut, sungguh sangat sedih di Hati orang Awam melihat orang yang dianggap suri teladan dalam Masyarakat telah berbalik arah yang tidak membumi dengan Tanah Islam Bumi Patani dan tidak setia seperti orang Awam makan Nasi Kerabu, sekira nya shahabat Nabi Muhammad SAW, yang Nama si Umar tahu kejadian pada orang-orang memegang ilmu warisan Para Nabi, maka boleh jadi pedang tajam si Umar akan berbicara pada Umar dengan bahasa “ hi Umar!… sedang menunggu apa kau disini, ayo kita berankat segera ke Tanah Melayu Patani untuk memberi pelajaran dengan bahasa Pedang pada orang-orang yang mengkhianati Anamah Nabi kesayang Mu dan kesayangan orang-orang jelata yang patuh pada nya, ayo Umar..! lepaskan ikatan tali Kuda yang lari cepat itu dipohon kurma tua itu, bila boleh tebang saja pohon kurma tua itu dengan mata tajam Aku ini, kita berankat sekarang ke Tanah Warisan para Ulama Nusantara itu, diri ku Pedang sudah tidak ada kata kongsi dengan orang-orang mengkhianati Amanah Nabi Mu Umar!...”.
Bila kita semua yang pernah makan Nasi Kerabu membuat pertanyaan dengan bahasa kampung-kampung, mengapa Dato-Dato faham Agama sekarang suka bermain kongsi dengan orang-orang yang penyembah Manusia dan menyembah berhala?..silakan jawab sendiri-sendiri dalam hati beriman masing-masing, al-marhum Tuan Haji Sulong orang faham Agama yang makan Nasi Kerabu rasa nya tidak main-main dengan Ilmu warisan Para Nabi, apakah Kopiyah dan Surban lambang seorang faham Agama sama harga Nasi Kerabu dan secangkir Tea, entah lah, Iman dan kesetiaan sanubari kita lah yang akan memberi jawaban pada setiap pribadi masing-masing.

Yang pasti Nasi Kerabu dan Kedai Kopi atau Kedai Tea akan tetap setia di Bumi Tanah Melayu Patani.

By : Haram Patah

4 ความคิดเห็น:

Anonymous said...

ku tekghauk weh..ku nok gi malay....

Anonymous said...

khonthai..mu ingat molek..kalu mung orang taning...mu kata lagu tu supo mung kato kok diri mung...mu kerja ngan penjajah siam..mu khianat bangsa mu sendiri..mu kena ingat balasan Allah..

Anonymous said...

nasi' kerabu makanan tradisi kita
jangan kita lupa ..

amar said...

saya akan ke pattani untuk kegiatan kampus...dan saya akan menikmati rasa nasi kerabu...

Post a Comment