Angka Bersuara di Tanah Serambi Mekah
เขียนโดย Fathy Sp | 4:17 PM |Semenjak pada tahun 1785 M, sampai pada tahun 2009 M, maka kita dapat mehitung berapa lama masa nya, secara hitungan ilmu Hisab/matekatika akan mendapat jumlah 224 tahun, itu merupakan angka yang kita dapat, siapa saja yang menghitung nya, maka akan mendapat jumlah yang sama, kerana ilmu Hisap/Matematika adalah ilmu yang pasti atau logis, jumlah hitungan itu adalah lama masa Patani dibawah kerajaan Siam/Thai, sejarah akan menjadi sebuah catatan masa lalu untuk menjadi sebuah pelajaran kepada orang masa kini, hidup merupakan sebuah perhitungan dengan angka-angka yang pasti, setiap anak manusia akan mehitung jumlah tahun pada diri nya, dengan memberi tanyaan pada diri sendiri atau ditanya oleh orang lain dengan sebuah pertanyaan yang mudah dijawab tapi segan untuk meungkap, kira-kira begini pertanyaan nya “ berapa umur kamu sekarang..?”, pertanyaan ini selalu kita jumpa, bila kita bertemu sama orang yang lebih tua atau dalam pergaulan dalam keseharian kita, malahan dalam interview/wawancara untuk memasuki sebuah University atau dalam dania kerja.
Disini penulis hanya ingin memberi sentuhan kesadaran kita yang selalu memperhatikan jumlah-jumlah dengan angka-angka, bila kita membaca buku sejarah atau buku riwayah hidup seseorang tokoh, maka kita akan berjumpa dengan catatan tahun atau angka tahun kejadian, sungguh pun angka itu hanya angka belaka, akan tetapi ada sebuah makna yang tersirat untuk menjadi sebuah pelajaran dan sebuah renungan dalam sebuah perjalanan hidup anak manusia diatas buka bumi ini, bila kita memperhatikan jari tangan kita atau jari kaki kita masing-masing, maka kita semua akan memberi jawab dengan jumlah angka yang sama, yaitu angka sepuluh atau ada 10 jumlah nya, kecuali bagi orang yang mempunyai jari yang lebih, akan menjawab dengan angka yang lain, itu pun hanya ada pada jari orang yang dianggap kurang wajar/normal, secara hati terdalam nya pun akan menjawab pada jumlah yang sama, seperti mana jumlah angka pada umumnya.
Tersirat yang tertulis oleh media-media dan kalangan pengumpulan data jumlah angka kematian dan angka jumlah orang-orang yang tercedera akibat konflik yang berlaku diselatan Siam/Thai sekarang, terhitung pada tahun 2004 M sampai pada tahun 2009 M, jumlah angka kematian sudah mendekat pada jumlah 4.000 orang, dan jumlah yang tercedera mencapai pada jumlah angka 7.000 orang, sungguh itu jumlah angka yang tidak sedikit, akan tetapi nurani kesombongan pemerintah selalu dusta dan Rakyat Patani selalu tidak perdaya, organisasi non pemerintah ( NGO ) selalu bertanya khabar kinerja pemerintah terhadap Rakyat Patani, dan Pemerintah dengan lidah tidak bertulang menjawab laksana sedang minum khamar, bahwa Rakyat Patani semua dalam keadaan baik-baik saja tidak usah khawatir, sungguh tidak waras otak dan tidak manusiawi menjawab seperti itu, tapi itu adalah kewajaran lidah dan hati Manusia Penjajah, yang dijajah pun wajar bila dibuat tidak berdaya oleh Manusia penjajah, penjajah akan terus menjaga keperibadian dalam kepenjajahan nya, dan yang dijajah pun akan terus menjaga sikap keperibadian dalam perlawanan nya, terjadi seperti itu sudah menjadi hukum fitrah Manusia, baik Manusia dahulu dan Manusia masa kini.
Bila kita masing-masing membuat anasir dan perkiraan atau meandai-andaikan dalam benak fikiran kita sendiri, kira-kira berapa jumlah lagi, angka jumlah kematian dan angka jumlah kecederaan, yang akan dapat pada 5 tahun mendatang atau 10 tahun mendatang, entah lah jawaban nya, semua kita yang hidup dapat membuat anasir dan meandai-andai nya, angka jumlah yang pasti kita tidak akan dapat, sebab masa mendatang tidak ada satu pun Manusia yang tahu, hanya dapat anasir, bila sudah menjadi masa lalu, maka akan dapat lah kita catat dengan angka jumlah yang pasti.
Patani bukan lagi konflik kesukuan atau konflik keagamaan, seperti mana yang dilontarkan oleh cedekiawan murahan atau seperti mana yang dituliskan oleh penulis upahan seharga secawan kopi di waktu Pagi hari, atau para Dato-Dato Agamawan yang tidak mengerti sejarah Negeri sendiri, akan tetapi Patani adalah penentuan nasib tersendiri yang dibenarkan oleh hukum Dunia atas persetujuan persyirakatan Bangsa-Bangsa, dan dibenarkan oleh hukum dalam ilmu Fiqih yang diajarkan oleh para Ulama-Ulama Shadiq/benar, bukan Para Ulama-Ulama su’/jahat yang selalu bermain sandiwara sampai menjadi mesra dengan penjajah.
Angka pada jumlah kematian/gugur ummat Patani bukan tidak ada makna, itu merupakan angka yang berbicara dengan suara pengorbanan dan kepahlawanan Anak Bangsa Melayu Patani, untuk membebas Negari menjadi hak sendiri, yang diwariskan oleh pertuanan Negeri asali, yaitu Patani Darussalam.
By : Haram Patah
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 ความคิดเห็น:
Post a Comment