Selamat datang di blog haram patah, blog orang mustadh'afin, yang menyediakan bacaan bahasa melayu sederhana, blog yang memberi sikap haram patah dalam perjuangan dan kehidupan, selamat membaca dan menimba wawasan

KEANGKUHAN BANGSA SIAM TERHADAP BANGSA MELAYU PATANI

| |

Perjalanan waktu tidak menunggu siapa saja yang ada dalam ruangnya, perjalanan sejarah ummat manusia selalu ada perubahan, kedustaan akan terbungkar bila semua manusia melihat kebanaran sebagai the true of life, sejarah akan mencatat kejadian yang sudah berlalu, kebenaran akan menjadi suatu kebutuhan nurani bagi seluruh ummat manusia, tidak terkira itu bersuku bangsa mana saja yang ada di dunia ini, sudah berabad-abad sudah Bangsa Melayu Patani yang tertimbun dibawah kedustaan Bangsa Siam, yang memainkan peranan politik dusta di pantas Dunia International, untuk mengkelabui perkara yang sebenarnya.
Semenjak kejadian pada tahun 2004 M, sampai pada tahun 2009 M, sudah tercatat angka kematian akibat konflik, mencapai 3.000 orang lebih, dan angka itu akan terus meningkat, entah sudah berapa puluhan ribu juta Bath Thai yang mehabis dana dalam operasional untuk keamanan, dan memburu para Pejuang kemerdekaan yang ada di dalam dan ada di luar Negeri, lembaga-lembaga untuk menangani konflik terus dibangun, namun tetap saja menjadi sebuah kehampaan dan nista, titik hakikatnya bukan lagi penanganan keamaman, akan tetapi hakikat yang sebenarnya adalah mempetahankan wilayah yang diraih kan kemenangan oleh nenek moyang nya pada masa silam, sejarah tetap akan menjadi catatan sejarah, yang akan memberi kebenaran pada masa kini.

Penjajahan terhadap suatu Bangsa merupakan kejahatan Dunia, dan undang-undang perserikatan Bangsa-Bangsa sudah memberi ketegasan, bahwa bentuk penjajahan terhadap bangsa lain tidak dibenarkan, dan setiap bangsa dapat menentukan nasibnya sendiri, sesungguh yang dilakukan oleh para Pejuang kemerdekaan Patani merupakan kebebaran Dunia International, namun terkaitan dengan undang-undang yang dibuat oleh pejajah Siam/Thai itu adalah bentuk perlawanan penentangan pemerintahan /pemberontakan, yang memberi ancaman hukuman bunuh penentang dan dipenjara seumur hidup, dunia sekarang sudah menghargai hak kebebasan hidup pada setiap suku bangsa, namun tidak terjadi pada Bangsa Melayu Patani, democracy selalu disuara besar oleh para pejabat pemerintahan di Dunia International, bahwa Negara Siam/Thai adalah Negara Democracy, yang selalu diberi hak kebebasan pada semua penduduk nya, tapi tidak pernah mengakui keaneka ragam budaya dan Bangsa yang ada, hanya Siam/Thai yang ada, tidak ada Bangsa Melayu, tidak ada sejarah kerajaan Melayu, sungguh angguh para pejabat yang bersuara di Dunia International, tidak mau mengakui kebenaran yang ada.
Terkaitan isu yang telah terjadi beberapa hari yang lalu, bahwa ada para oraganisasi Internatoinal yang akan meninjau keadaan di selatan, seperti O I C (Organisation of the Islamic Conference ) dan U N (United Nations ), maka bergegas bantahan oleh ketua militer bagian IV, bahwa itu adalah isu angin yang dibuat oleh media tertentu, dan itu hanya berita tidak benar, tegas ketua militer bagian IV, kelihatan sangat sakit sekali ketua militer bagian IV terkaitan isu mengenai akan ada tinjauan dari Oranisasi Dunia International, sungguh kebenaran akan tetap bertahan dalam diri jiwa manusia, akan terjadi sakit jiwa bila mana seorang manusia dalam jiwa nya yang selalu bertahan dengan kedustaan yang bersifat terus menerus, dalam dunia akademik International selalu menggaji mengenai sejarah ummat manusia yang ada di seluruh penjuru dunia, dan semua orang akademik yang ada di seluruh dunia sudah mengetahui bahwa Patani itu adalah kerajaan yang benar di masa silam, dan berdaulat pada masa kejayaan nya, disemua itu dikaji di University International, baik di Dunia Barat, Timur dan Asia, sungguh sakit orang yang bertahan dengan kedustaan, apakah orang menajdi Pejabat Siam/Thai tidak membaca sejarah?.

Bila meninjau balik pada ahli akademik Siam/Thai dibidang sejarah sendiri, juga telah mengakui bahwa Patani itu adalah sejarah kerajaan tersendiri, namun politik yang membuat pelit dan keangguhan kekuasaan yang tidak mau mengakui kebenaran yang sudah tercatat nyata, maka tidak heran bila perang dengan mengankat senjata menjadi pilihan yang bagi penduduk Bangsa Melayu Patani, bila democracy tidak dihargai maka jalan satu-satu untuk menjadi democracy sejati adalah suara tembakan sementara waktu, sesungguhnya Bangsa Melayu Patani sendiri bukan bangsa yang suka peperangan akan tetapi terpaksa untuk berperang untuk mendapat democracy dan suara kepedulian Dunia International, kerena Undang-Undang perserikatan Bangsa-Bangsa telah membolehkan untuk menentukan nasib sendiri, bila Bangsa Siam tidak angkuh, maka jalan penyelesaian masalah yang telah terjadi selama ini mudah saja, semuga ada titik terang terjadi di selatan Siam/Thai dan sikap pembelaan ada pada utara Malaysia, mudahan.

By : Ibnu Wataniah

1 ความคิดเห็น:

Fathy Sp said...
This comment has been removed by the author.

Post a Comment