
Aku ini anak muda yang jahil dengan ilmu agama mu.
Aku ini sampah orang kampung dan sampah masyarakat.
Aku duduk isap gangja haram ini jauh dari larangan ulama mu.
Tapi ya Allah ku tuhan sekalian alam engkau lah yang maha tahu.
Aku hanya dengar ilmu agama dari ulama-ulama mu yang tulus.
Ulama Mu Dia suruh aku sembahyang lima waktu sehari semalam aku patuh.
Ulama mu dia suruh aku selow dengan isap gangja haram ini aku patuh.
Aku jawab ya..sampai sekarang pun aku masih isap dengan nikmat tapi selow.
Maafkan lah pada aku ya Allah tuhan sekalian alam.

Hai orang surban besar berjengot macam Nabi mulia!.
Aku ini tidak akan patuh! Seruan engkau hay tok surban besar!.
Aku ini sungguh khayal gangja tapi aku tahu diri.
Aku tak akan sembahyang hajat dan do’a untuk keselamatan raja kafir harbi siam! Apalagi do’a kutuk puak juang agama tuhan satu.

Hey! datok imam kampung ku yang selalu kata pada aku budak muda tak paka hapass!, bolihkah sembahyang hajat untuk raja kafir siam harbi?
Besar manokah hey tok-babo alim agama antara dosa aku isap gangja ini dengan memberi do’a pada orang yang nyata-nyata syirik?.
***Oh! Tukea buluh ku! yang sudah pecah dua, aku minta maaf, karena ada orang yang seru sembahyang hajat dan do’a pada raja kafir harbi dan do’a kutuk puak juang agama tuhan satu.
Bolih jadi hari ini kita akan ucap selamat perpisahan, tapi sungguh aku rindu pada mu dengan asap yang memukau diri ku, yang bolih membawa aku ke alam khayalan yang tidak merusak orang-orang lain, hanya diri aku saja yang rusak.
Hey tok pandai agama!..beri jawaban pada aku!. Bolih kah kita sembahyang hajat dan do’a keselamatan pada orang yang telah bunuh ulama yang selalu benar pada kalimah tauhid! Dimuka bumi patani!.
Aku nak jawaban mu!.
Aku nak ucap selamat perpisahan dengan tukea puluh ku ini bila jawaban dari lidah mu yang jelas!.
Aku tunggu tok-pandai agama di Benea ini! Dibawah pohon kelapa tua ini dari jawaban mu!.
Gila babi semayea hajat untuk kafir harbi siam latnatullah.
Oleh: Ma’yeh Kota Baru Jala
0 ความคิดเห็น:
Post a Comment