Orang melayu yang berbudi pekerti tinggi itu laksana setangkai buah padi lebat berkuningan mengjulai layu kebawah disegalam musim dan sepanjang masa, burung kemala lembu dan kemala kerbau berterbang jinak disawah padi memberi tanda bahwa sawah padi orang melayu selalu jaya sepanjang waktu yang selalu berbuah lebat, bila masa tiba waktu panen padi orang melayu penuh rasa gembira setelah tunai seruan dari menara masjid yang tinggi suara azan subuh, berdoyong-doyong menuju ke ladang sawah dengan membawa bekal pulok sama ikan masing, aneka makanan manisan dan tidak bolih lupa sejerek minuman tea, ada juga bekalan rokok daun sama tembakau murah bagi tok-tok tua dan mok-mok tua yang suka merokok setelah mengetang padi dikala waktu istirahat tiba, dengan langkah kaki berhayung tanagan penuh rasa suka dan gembira menuju ladang sawah yang enam bulan lalu berwarna hijau dan sekarang berwarna kuning-kuningan.
Pada petang hari setelah orang seruan azan asar dari menara tinggi masjid dan bila sudah siap laksanakannya empat rakaat yang berawali dengan takbir ratul ihram dan meakhiri dengan salam, maka tiba masa bagi budak-budak sebaya untuk mehiasi suasana dan hiasan diudara melepas tinggi pohon kelapa dan pohon batang hitam besar dan daun berduri dengan wa bulan berbentuk sabit yang beraneka warna warni dan suara berdeghong semerdu bagaikan kumpulan para qariq yang sedang membaca al-quran yang sedang tarik suara untuk menekan makhra’ dengan hukum tajwid Idgham Bil Ghunnah, suara berdeghong penuh udara yang beratap langit biru dalam suasana udara ridang dan bercahaya kemerah-merahan dari cahaya matahari yang sedikit demi sedikit temgelam jauh dihujung langit kesebelah barat yang sana tempat kiblat lima waktu sehari semalam.
Wa bulan seperti bulan sabit yang dinaikan oleh budak-budak sebaya diladang sawah pada waktu petang hari bolih memberi arti pada orang melayu patani bahwa permainan kerakyatan orang melayu selalu dihubungkan dengan rasa kecintaan pada simbul syi-ar islam diatas menara masjid dan gubah masjid berbulan bintang.
Budaya dalam permaian wa bulan memberi sendi dalam hati setiap budak-budak sebaya akan rasa bahwa wa bulan berbentuk sabit itu adalah wa bagi orang melayu, bagi orang-orang yang sedang mengetang padi dan yang sedang mengemas tumpukan padi dengan rasa germbira karena ada suara gusuh dari wa bulan yang terbang tinggi.
Wa bulan dan menara masjid menjadi bukti akar kebudayaan orang melayu islam patani bercampur dengan rasa cinta pada agama islam, yang mana bertumbah segar dan kukuh dalam sendi kehidupan masyarakat melayu islam patani dari nenek moyang sampai pada anak cucu dengan liku-luku waktu dan berubahan zaman dalam tata kehidupan berbudi perkerti luhor dalam kemajuan zaman.
Oleh: Bo
0 ความคิดเห็น:
Post a Comment