MALANG YANG TIDAK HILANG

Seorang Datok Tua berpesan apa seorang cucunya supaya Rajin Belajar dan Beramal Sholih, dan jangan lupa bila Baca Yasin Setiap Malam Jum-At bila datok sudah tiada dalam alam dunia.

Pesan Datok kini telah tidak dapat ditunaikan oleh dua orang Pelajar Pondak Pomeng yang ditimpa malang oleh Peluru Serdadu Siam Yang Kejam, saya peribadi terasa sedih, terasa marah pada orang yang berani menembak orang yang sudah belajar al-quran, dulu pun sudah jadi dipondak kawasan sebayo, sekarang terjadi pula di pondak pomeng, pondak yang selalu memberi pelajar agama pada generasi penerus warisan ambiyat, pondak yang memberi pelajar aqidah sifat dua pulah, pondak yang mengajar sembahyang lima waktu dan berbuat baik pada orang tua dan sesama anak adam.

Bolih kita kata dua pelajar itu timpa malang pada kejadian tanggal 08 november 2009, diwaktu malam itu, dan juga pelajar yang sakit akibat terkena peluru serdadu Siam yang kejam, namun kemalangan itu tidak akan pernah hilang dari hati kawan-kawan pondak seperjuangan pada dua pelajar itu, dan tidak pernah lupa juga dari hati orang melayu yang ada diseluruh Nusantara ini, bolih lah sekarang pelaku penembakan itu bersuka ria ditempat perlingdungan yang baik dan aman sekarang, namun Do’a Orang Melayu Patani tak akan pernah surut selelah Sembahyang Lima waktu sehari semalam, walau pun Pesan Datok tua dan Pesan Ayah dan Pesan Mama dua orang pelajar pondak pomeng itu tidak dapat ditunai setelah berjaya tamat belajar, namun kini dua orang itu sudah menabur Rasa Kesadaran bagi seluruh Orang Melayu Patani, bahwa yang membuat perkara biadab itu siapa dia.

Do’a dan Air Mata Cinta dari shohabat dekat selalu mengenang dan tidak akan pernah hilang dalam qalbu sepanjang masa, pilu dan sedih kerana ada rasa cinta dalam hati, hari ini telah dikuburkan, namun kenangan dan Ingatan Tidak Akan Pernah Dikubur Dengan Waktu, kejadian akan menjadi sebuah catatan sejarah kehidupan bagi manusia yang sadar dan cinta pada kedamaian, podak pomeng adalah tempat menimba ilmu agama dan ilmu pengetahuan, namun tiba-tiba ada tangan hitam dan hati yang busu mehadang senjata terhadap para pelajar, sebuah kejadian yang tidak akan hilang dari qalbu semua pelajar pomeng, baik yang ada sekarang dan yang akan menjadi pelajar dipondak pomeng pada masa akan datang.

Malang Yang Tidak Akan Hilang ingatan pada kejadian dipondak pomeng, dua orang yang meninggal dunia nama Abdulloh Dama' Ming dan Muhamad Ni'loh dan yang Jatuh Sakit Mahama Sofi Daud akan menjadi catatan rasa sedih bagi orang awam dan orang terpelajar patani yang ada diseluruh dunia, pada hari mengiriman janazah dua orang itu ketempat pemakaman pun, terasa Sejuk Qalbu bercampur pilu dipagi hari menimpa dalam hati dan badan pada seluruh orang yang ikut mengirim jenazah dua orang pelajar tersebut, begitu banyak orang yang ikut mengirim jenazah, ada diantara salah satu pelajar, pada tangan dia gegam kuat-kuat dan melihat dengan mata tajam pada jenazah yang sedang diusung, ada diantara mareka yang seyum dan menetis air mata, dan ada juga yang takbir Allahhu Akbar!.

Waktu jadi penembak pada masa lalu disebayo pun, telah terbukti bahwa “Siapa Pelakunya” dan kini pula perkara itu tidak lari jauh dari hal yang lalu, istilah kata “Binatang Musam Makan Ayam Ditempat Yang Sama”, dan kini kita orang melayu patani pun sudah tahu, musam seikur mana yang berlompat-lombat dan merangkok mencari ayam berikutnya, mari kita buat perankat menyekat musam itu, dengan cara tidak tidur dua mata kita dan mata hati hati kita masing, bila ada yang berani diantara kita orang melayu, pukul saja dengan kayu musam itu dan bawa pergi taruh diatas jalan raya, supaya orang yang liwat dapat melihat dan mengambil pelajaran, bolih kita buat pepatah begini “Musam Liar Kerana Gelap, Dan Musam Akan Nampak Kerana Ada Cahaya”.

Semuga Kejadian Di Pondak Pomeng tidak menjadi perkara yang berulang kali lagi, malang yang tidak hilang akan selalu ada seluruh Orang Melayu Patani.

By: Ahmad