Selamat datang di blog haram patah, blog orang mustadh'afin, yang menyediakan bacaan bahasa melayu sederhana, blog yang memberi sikap haram patah dalam perjuangan dan kehidupan, selamat membaca dan menimba wawasan

GURU

| |

Setiap orang yang belajar dirata tempat akan kenal dengan seorang guru atau cikgu dalam bahasa melayu Malaysia, guru dalam bahasa jawa adalah orang yang patut para murid-murid turuti dan patut murid-murid tiru, ada dua gabungan dua kalimah dalam kalimah guru, yaitu gugu dan tiru, dengan kalimah gugu dan tiru maka jadi kalimah “Guru”, gugu arti meanggut-anggut kepala dan percayai, tiru arti turuti atau sejalan dengannya, pernah kita dengar bahawasanya “Orang Belajar Yang Tidak Berguru Sama Seperti Belajar Dengan Syaitan”, pepatah itu, penulis sendiri pun tidak pengetahui asal darimana pepatahnya, apakah pepatah kata itu dari Nabi, Ulama, orang bijak, dan lain-lain sebagainya.

Lalu siapakah guru?, disini lah yang perlu kita cermati dengan baik, bila kita memahami disegi bahasa dengan kalimah guru, yang kita dapat fahami yaitu orang yang patut murid-murid tiru, siapa saja yang jadi murid, maka patut lah dia meniru seorang gurunya atau sejalan dengannya, guru disini adalah manusia yang mengajar, atau seorang cikgu mengajar pada anak muridnya, maka ada sebuah pepatah yang cukup kita kenal “Bila Guru Kencing Berdiri, Maka Murid Kencing Berlari”, artinya bila seorang guru tidak menjadi keteladanan yang baik, maka para murid pun akan menjadi seperti mana seorang guru, malahan lebih teruk dari tinkahlaku seorang guru tadi.

Sangat menarik bila kita bicara mengenai guru atau seorang guru, mari kita melihat sejarah dua orang beradik, yang pada zamannya orang mengatai budak gila!, siapa itu?, yaitu Wilbur Wright dan Orville Wright, ada apa sama dua orang beradik itu, dua orang beradik itu mencipta kapal terbang tertama kali didunia, dari manakah mareka itu berguru, dalam catatan sejarah bahasanya budak itu meniru pada burung yang terbang, dari burung terbang dia meniru, dari burung budak itu meniru, apakah burung itu syaitan, tidak!, itu binatang burung yang terbang, Jadi Artikata Bolih Kita Meniru Burung, bolih kita meniru kucing, bolih kita meniru madu/lebah, dan lain-lain lagi ciptaan tuhan sekalian alam ini, untuk kita selalu baca dan berfikir mengambil manfaatnya, yang tentu membawa kita pada jalan yang benar, sekarang orang mahu pergi Buat Haji ke Mekah Al-Mukarramah hanya cukup beberapa jam saja, kerana ada kapal terbang yang terbang diudara tinggi, berkah ciptaan manusia yang selalu meniru pada binatang burung itu tadi.

Mari kita melihat sejarah bangsa jepang, setelah Negara mareka dibom dengan dua buah bom nama little Boy dan little Man yang dibuatkan oleh ilmuan orang Amerika pada masa perang dunia ke II, kota Hirochima dan Nagasaki hancur lata dengan tanah, setelah itu Jepang menyerah kalah perang pada bangsa Amerika, rakyat Jepang banyak yang mati dan menjadi mangsa api bola dari raksasa yang dibawa oleh kapal terbang pengebom B-2, rakyat jepang derita pada masa itu, raja jepang terluka hati yang dalam, para Jenderal-Jenderal Jepang banyak melakukan hirakhiri seperti cara pendekar samurai yang kalah tarung, yaitu bunuh diri dengan pedang, akan tetapi raja jepang yang tahu diri akan bangsanya yang baru saja kalah perang tadi,lalu memanggil para Mentri untuk menanya beberapa hal, yang pertama kali Raja Jepang menanya pada Mentrinya adalah, Ada Berapa Orang Lagi Guru Kita?, maka Raja Jepang perintah mendata semua guru yang ada, akan kita bangun generasi baru jepang dengan guru yang ada sekarang, raja jepang tanya mengenai guru lebih dahulu, bukan menanya berapa para tentara jepang yang gugur dalam medan peperangan, harta benda dan sebagainya, Raja Jepang yakin dengan guru, Jepang akan bangkit semula dari kekalahan perang ini, terbukti sekarang Jepang maju, bersaingan dengan Negara-Negara Barat dan erupa, terutama lawan mareka dahulu yaitu Amerika serikat.

Digugu dan ditiru itu kalimah guru, mari kita berguru dengan apa saja yang kita jumpa, bila kita jumpa sama orang Alim Agama, maka kita berguru lah padanya, bila kita jumpa sama seikur kera dalam hutan, cuba kita meniru pada kera tadi, apa yang dapat kita kutip manfaat dari kera yang suka makan buah-buah segar, bila kita jumpa sama rama-rama cuba kita fikir dan tiru pada rama-rama, mengapa rama-rama suka sama bunga, dan lain sebagainya, sebab itu al-quran pada kalimah pertama yang dibawa oleh malaikat Jibril kepada Nabi besar kita Muhammad SAW, dengan kalimah “Iqra’”, dan seterusnya pada sambungan ayat itu tadi, patut lah kita berguru sama apa saja, jadi kalimah orang belajar tidak berguru itu sama seperti belajar sama syaitan itu racun pemikiran kita, sebab syaitan juga belajar sama manusia untuk menipu manusia, maka apa salahnya jika kita belajar pada syaitan untuk mehindari dari tipunya, jadi mudah katanya, mari kita kembali apa perintah tuhan tadi, yaitu Iqra’ (baca lah), maka baca lah semua yang ada didepan mata kita, semuga Bangsa Melayu Islam Patani jadi Bangsa yang rajin membaca dan belajar, Laksana Seperti Syah Daut Al-Fathani Dahulu, semuga.

By: Saifullah

0 ความคิดเห็น:

Post a Comment