Selamat datang di blog haram patah, blog orang mustadh'afin, yang menyediakan bacaan bahasa melayu sederhana, blog yang memberi sikap haram patah dalam perjuangan dan kehidupan, selamat membaca dan menimba wawasan

SUDAH JATUH DITIMPA TANGGA

| |

Sebuah Renungan Nasib Bangsa Melayu Patani

Semenjak tercetusnya pergolakan bersenjata di Patani pada tahun 2004 M. penjara di empat wilayah (Pattani, Jala, Narathiwat Dan Sanggura) dipenuhi oleh penghuni yang beraneka ragam/bermacam-macam status dan usia, lelaki dan perempuan, serta berbagai bentuk penderaan dan penyikasaan yang dilakukan keatas penghuni jaringan besi yang berpagar batu tersebut, sangat dahsyat dan rasa trauma yang dalam.

Memang sangat mudah alasan bagi pemerintah Thai untuk tangkap dan memasukan orang-orang Patani ke dalam penjara, hanya sekadar menuduh atau mengsyaki, bahwa mereka terlebat dengan gerakan kemerdekaan Patani atau pendukung gerakan kemerdekaan, sudah cukup bagi polis atau askar Thai untuk menangkap atau memasukan orang-orang Patani kedalam penjara, tak payah bawa ke mahkamah atau menunggu keputusan Hakim didalam Pengadilan.

Sekarang tak kurang dari 550 suspek/kasus yang ditahan, di dalam penjara di empat wilayah, semua atas tuduhan terlebat dengan gerakan perjuangan kemerdekaan Patani dan ratusan orang yang di tahan di luar penjara di berbagai tempat khem askar dan polis, Para tahanan tersebut kebanyakan terdiri dari para pemuda pelajar Islam Melayu Patani, Guru-Guru Agama Dan Pemimpin Agama.

Undang-undang perintah berkurung dengan melimpahkan wewenang/kuasa khas kepada polis dan askar Thai yang bertugas di empat wilayah (Pattani,Jala, Naratiwat Dan Sanggura) bahwa polis dan askar tidak akan menanggung kesalahan apapun diatas segala tindakan dan kes yang berkaitan dengan masalah keamanan Negara, khusus empat wilayah tersebut, Ini adalah punca pertama dan utama yang selalu terjadinya tindakan sewenang-wenangnya, yang dilakukan oleh polis dan askar Thai terhadap orang-orang Melayu Patani, dengan secara biadab (prikemusiaan) dan kejam, Tidak hanya Pejuang Patani yang dikejar oleh polis dan askar Thai, bahkan sesiapa saja yang mereka tak suka atau mereka benci dituduh sebagai pemberontak, sudah cukup membuat alasan untuk menangkap atau membunuh mangsa.

Tahun 2009 M. angka kematian telah mencapai 3900 orang lebih, akibat dari pergolakan bersenjata di Patani, jumlah kematian tersebut lebih dari 50 peratus adalah orang-orang Melayu yang beragama Islam, dan sebagai punca kematiannya kebanyakannya adalah ditembak secara misteri/rahasia dan diculik oleh kaki tangan pemerintah dan kuncu-kuncu askar dan kuncu-kuncu polis Thai, kemudian memfitnahkan kepada pejuang Patani, dalam rangka untuk meadu-domba sepaya umat Islam Melayu Patani berpecah belah, dan menentang perjuangan kemerdekaan, sebagai tindakan politik pemerintah Thai, yaitu “Memisahkan Ikan Dengan Air”, akan Tetapi tindakan tersebut tidak dapat ditutupi dan mefitnahkan, sebagai bukti perkara oleh pemerintah Thai, sebab orang-orang kampung atau masyarakat tempatan mengetahui dengan jelas-jelas dan nyata, bahwa siapakah penjinayah yang melakukan tindakan kejam dan prikamanusiaan tersebut.

By: Syahrir

0 ความคิดเห็น:

Post a Comment